Jumat, 21 November 2014

Canvas Fingerprinting, Teknologi Baru Pelacak di Internet

cookies

Para pengiklan di internet adalah sangat penting untuk mengetahui situs web yang Anda kunjungi, mengetahui apa yang Anda baca memberi mereka petunjuk tentang apa yang Anda mungkin ingin beli. Jika Anda mencari review acara televisi di Google, pada waktu berikutnya Anda mungkin menemukan iklan tertentu yang terkait dengan kebiasaan Anda ketika berselancar di internet. Hal ini bukanlah suatu kebetulan.
Untuk melakukan hal tersebut di atas pengiklan menggunakan cookies, file teks kecil yang disimpan dalam sebuah folder pada PC Anda yang akan melacak ke mana Anda pergi dan apa yang Anda lihat di internet. Anda bisa memilih untuk keluar dari sistem ini, namun jika Anda tidak proaktif mematikan fitur cookies ini, pelacakan akan terjadi secara default.
Pada bulan Mei 2012 yang lalu, undang-undang Uni Eropa yang baru mengharuskan adanya opt-in eksplisit sebelum cookie bisa diberlakukan. Hal ini bisa membantu orang yang kurang tech-savvy mempertahankan privasi mereka, tetapi timbul konsekuensi yang tidak diinginkan, yaitu menciptakan perlombaan untuk menciptakan teknologi pelacak yang baru yang berada di luar jangkauan undang-undang.
Salah satu yang cukup mencarik perhatian adalah Canvas Fingerprinting. Seperti halnya cookie, teknik ini memungkinkan pihak ketiga untuk melacak situs apa situs yang Anda kunjungi dan kapan anda melakukan kunjungan tersebut. Namun Canvas Fingerprinting tidak sejalan dengan undang-undang Uni Eropa karena melakukan by pass,  tidak memasang file pada PC Anda.
Canvas fingerprinting bekerja dengan meminta browser untuk menggambar gambar kecil pada layar ketika Anda mengunjungi sebuah website/situs. Karakteristik unik dari browser dan komputer tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi Anda secara unik.
Gambar kecil yang telah dibuat tersebut kemudian dianalisis, diubah menjadi angka-angka melalui perhitungan matematika yang cerdas dan dikirim kembali kepada pihak ketiga. Semua kunjungan situs web dengan angka yang cocok kemudian dikelompokkan bersama-sama untuk membuat profil tentang apa yang Anda lihat dan kapan hal tersebut terjadi. Canvas fingerprinting ini berpotensi membawa kembali pengguna internet  ke hari-hari saat cookies belum diatur dengan undang-undang. Ini artinya dengan teknik ini akan ada tracking masif terhadap aktivitas pengguna internet jika teknologi canvas fingerprinting ini berlaku.
Terlebih lagi teknologi ini bisa menghindari undang-undang Uni Eropa dan juga berhasil menghindari sebagian besar metode untuk tetap private. Incognito atau private mode biasa yang disediakan oleh browser tidak akan bisa mencegah, tidak juga software pemblokir iklan dan tidak ada pengaturan khusus di browser yang bisa mematikannya. Tentu saja hal ini sangat berbahaya bagi privasi pengguna.
Sumber: The Telegraph
Sumber Gambar: WikiHow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar